Mengetahui cara merawat turbin flow meter sangat penting untuk membuatnya tetap bisa beroperasi dengan baik dan awet. Flow meter sendiri adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran secara tepat terhadap aliran material seperti udara, cairan sampai gas.
Penggunaan flow meter tersebut berguna untuk membantu menghitung besaran dengan tepat dari mulai kecepatan alirannya, total massa sampai volume material dalam kurun waktu tertentu.
Banyak sekali jenis flow meter, salah satunya adalah alat ini yang memiliki banyak kelebihan. Berbeda jenis juga berbeda kegunaannya, setiap jenis memiliki fungsinya masing-masing yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhannya.
Salah satu jenis flow meter ini digunakan untuk mengukur debit aliran yang memiliki banyak kelebihan daripada jenis lainnya. Salah satu membuat alat ini banyak peminatnya adalah kemudahan dalam pengoperasiannya.
Dapat menjadi andalan untuk beberapa sektor industri, flow meter ini dirancang dengan tujuan untuk memaksimalkan serta meminimalkan penurunan tekanan, tetap mempertahankan laju alirannya.
Terakhir berfungsi untuk menawarkan output sinyal sebanding dengan laju alirannya pada pipa. Turbin flow meter pertama kali diciptakan pada abad ke 18 oleh penemunya Reinhart Woltman, alat ini pada saat itu juga dikenal sebagai perangkat untuk mengukur aliran materaial cairan/liquid dan juga gas.
Termasuk sebagai perangkat untuk mengukur volumetrik dengan dilengkapi komponen utama rotor berbentuk seperti baling-baling. Sehingga cairan atau fluida yang mengalir akan menghasilkan putaran pada komponen tersebut.
Kecepatan putaran dari rotor tersebut akan sama dengan kecepatan laju aliran fluida melewati komponen tersebut. Oleh sebab itu turbin flow meter banyak dipilih karena metodenya sangat mudah, hemat dalam biaya operasional serta hasil pengukurannya yang akurat.
Sekilas jenis ini juga memiliki kesamaan fungsi dengan jenis lainnya yaitu melakukan pengukuran volume aliran sampai menghitung debit alirannya dengan akurat sehingga dapat membantu kerja manusia serta mengurangi human error.
Turbin flow meter ini terdiri dari tabung aliran serta rotor atau baling-baling memiliki beberapa bilang nantinya akan mulai berputar mengikuti laju alirannya. Rotor itu juga akan didukung dengan shaft.
Yang mana tumpuannya terletak pada penopang dan terhubung secara internal. Penumpu tersebut juga digunakan untuk meluruskan serta menstabilkan aliran dan meminimalkan risiko timbulkan efek negatif dari turbulensi.
Banyak orang yang memilih untuk menggunakan alat jenis ini karena memiliki manfaat banyak. Keuntungan akan didapatkan oleh Anda setelah menggunakan flow meter sebagai berikut.
1. Hasil yang dihasilkan memiliki akurasi tinggi
Salah satu flow meter yang memiliki akurasi tinggi adalah jenis turbin ini, jika cairan umumnya kurang lebih 0,25 persen sampai 0,5 persen. Sedangkan jika Anda menggunakan jenis ini akan menghasilkan tingkat akurasi kurang lebih 1,5 persen. Dan jika Anda menggunakan jenis lainnya hasil akan diterima adalah kurang lebih sebesar 0,5 persen sampai 1 persen saja.
2. Mempunyai rentang pengukuran luas
Sensor yang ada pada turbin flow meter ini memiliki ukuran besar sehingga rasio turn downnya bisa mencapai 40 : 1 sampai 10 : 1. Sedangkan jika komponen sensornya lebih kecil rasio yang akan ditampilkan adalah 6 : 1 atau ada juga 5 : 1.
3. Keluaran sinyal berfrekuensi pulsa
Flow meter jenis turbin ini cocok untuk melakukan pengukuran secara total dan dapat dikoneksikan pada komputer. Dalam pengoperasionalnya tidak ditemukan penyimpangan yang terjadi serta kemampuan anti interdesi yang kuat. Hal tersebut karena alat tersebut bisa menghasilkan sinyal frekuensi komponen sensornya relatif tinggi yaitu 3-4 Hz.
4. Cocok untuk pengukuran bertekanan tinggi
Terakhir, kelebihan yang dipunyai oleh flow meter ini adalah meteran pada badannya mudah dibuat untuk digunakan pada meteran bertekanan tinggi.
Pemakaian alat pengukur turbin sudah sering diaplikasikan pada beberapa sektor industri baik berskala besar maupun kecil. Karena alat ini tersedia dalam beberapa ukuran dari terkecil sampai yang terbesar disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi operasionalnya.
Beberapa sektor industri yang sering memilih untuk mengaplikasikan turbin flow meter adalah pengolahan minyak serta gas, pengolahan air dan limbah, pembangkitan listrik, pabrik makanan serta minuman, pabrik farmasi, penerbangan dan masih banyak lagi.
Penginstalasian ada yang dilakukan secara inline yaitu dengan cara mengkoneksikan flange ulir. Selain cara itu ada juga melakukannya dengan cara metode insert, untuk cara ini biasa disebut juga insertion turbine flow meter.
Dalam pengoperasiannya, hasil dari pengukuran turbin flow meter ini akan tidak akurat jika tingkat kecepatan alirannya terlalu rendah sehingga akan membuat putaran rotor menjadi lebih lambat.
Tetapi, kecepatan yang terlalu cepat juga tidak baik karena akan menyebabkan kehausan pada bushing atau disebut juga bearing beberapa orang juga menyebutnya sebagai shaft rotor.
Sehingga dalam melakukan pengaliran untuk mengoperasikan turbin flow meter harus kurang lebih 5 persen lebih cepat daripada kecepatannya seperti yang sudah ditentukan oleh manufacture.
Dalam beberapa kasus, pergantian bantalan juga diperlukan tujuannya antara lain untuk selalu memastikan alat Anda masih berfungsi dengan baik. Tetapi hal ini juga akan menyebabkan biaya perawatannya lebih tinggi.
Turbin flow meter memiliki jenis berdasarkan bahan materialnya yaitu carbon steel serta stainless steel. Stainless steel biasanya dipilih untuk dipakai pada bahan makanan karena bersifat food grade.
Dan jenis terakhir adalah bahan non metal seperti PVC, PP, Teflon dan lainnya. Untuk bahan non metal digunakan biasanya untuk perusahaan yang berjalan pada sektor industri makanan. Untuk membuat setiap komponennya tidak terkontaminasi bakteri apapun sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat luas.
Memiliki fungsi sebagai alat ukur volume aliran dan menghitung debit alirannya tersebut. Namun perlu diketahui, fungsi dari alat turbin ini dapat terganggu karena cairan yang kotor.
Kotoran terkandung dalam cairan tersebut akan berpotensi tersangkut pada rotor atau baling-baling menjadi komponen utama pada flow meter. Jika hal tersebut terjadi tentu saja rotor tidak dapat berfungsi dengan baik lagi.
Kotoran yang melewati baling-balingnya akan membuat penghambatan akurasi sehingga hasil akan didapatkan tidak akan akurat lagi. selain itu turbin flow meter juga akan bermasalah jika digunakan untuk menghitung cairan yang non pelumas.
Hal ini akan menyebabkan akurasinya menyimpang terlalu jauh karena flow meter menjadi tidak bisa berfungsi dengan baik. Tetapi, jika penggunaan ini memang diperuntukan untuk cairan non pelumas Anda masih bisa menggunakan jenis ini.
Dengan catatan pilihlah perangkat memang memiliki kelengkapan grease yang khusus diperuntukan untuk cairan non pelumas. Agar membuatnya lebih awet dan dapat digunakan dalam jangka lama, jadi direkomendasikan digunakan untuk cairan sanitasi, relatif bersih hingga korosifnya ukuran 24”.
Perlu diperhatikan juga saat pemasangannya, jika alat yang digunakan ukuran kecil bisa langsung dipasang langsung dipipanya. Sedangkan untuk turbin flow meter dengan ukuran lebih besar dan berat bisa dilakukan penginstalasiannya pada pondasi yang kuat dan kokoh.